Pengalaman kursus menjahit
Assalammualaikum
selamat
pagi teman - teman semua dan terimakasi sudah mampir ke blogger kami, disini
saya mau berbagi pengalaman bisa jadi, masa lalu saya hehe.Teman – teman saya
pernah kursus menjahit saya kursus tidak
lama hanya 1 bulan .Tapi ini sangat membuat saya terkesan ketika lulus pondok
pesantren saya harus mengabdi dan ngajar dahulu .Siang harinya saya harus
kursus setelah ngajar dipondok penasaran sekali rasanya bagaimana menikmati
baju dengan jahit tangan sendiri . Waktu terus berjalan saya langsung
mendaftarkan diri untuk kursus menjahit .Akhirnya diterima dengan niat dan
kesungguhan saya dan sudah komitmen untuk tetap kursus meskipun sibuk dengan
ngajar dan pekerjaan yang lainnya.
Setelah
satu minggu saya membeli alat – alat untuk menjahit tersebut salah- satunya
ialah mistar pengukur dan lain- lain.Semangat saya tinggi sekali waktu itu dan
saya disuruh untuk menggambar rok dan baju yang harus saya buat. Didalam dunia
kursus saya punya teman namanya sari.Dia pintar sekali dalam menjahit dan dia
memang sudah lama kursus menjahit dibandingkan saya. Waktu itu kita hanya
mengikuti alur saja yah maklum capek sekali rasanya habis ngajar langsung
kursus hasilnya saya dimintak untuk membuat rok dari kain batik .Saya sudah
bingung duluan dimana saya harus mencari bahan dasar kain tersebut karena duluh
memang saya belum mengenal bahan- bahan dasar yang khusus untuk dijahit .
Akhirnya saya memilih untuk menjahit kain saya sendiri heehe.
Digambar
terlebih dahulu sesuai rok yang mau saya jahit , saya menyiapkan Koran, jarum
betul,dan mistar, satu laginya semacam kapur untuk menitikkan atau memfokuskan
garis dari pada ukuran rok tersebut. Dan saya mulai memotong kain tersebut
dengan gunting yang telah diukur tadi .setelah itu saya fokus untuk mengukurnya
terlebih dahulu lalu mulai untuk menjahit.perlahan sekali saya menjahit karena
itu awal dari kursus saya ,ndan saya juga takut salah .Beberapa kali saya
dimarahi terus sama mbaknya saya gak bisa – bisa salah – salah terus. Besoknya
saya tetap menjahit tetap kursus disana sampai kain batik tadi jadi rok benaran
dan layak di pakai.Akhirnya setelah lama menjahit hari itupun selesai dan saya
bisa membawa rok itu ketempat saya kerja untuk mencobanya. Rasanya senang
sekali bisa menikmati bahan atau baju, rok dan lain – lain dengan buatan tangan
sendiri.Keesokan harinya saya tetap melanjutkan kursus teru sampai satu bulan .
Sayangnya saya harus berhenti karena harus kuliah dibenngkulu.Sayang bangetkan
sejak saat itu saya masih menginginkan untuk kursus menjahit saya kepikiran
menjahit baju sendiri.
Saya
kuliah dan harus merelakan pekerjaan dan kursus menjahit saya yang saya
inginkan. Tapi tuhan selalu punya rencana yang baik untuk hambanya.Dan sekarang
saya mengikuti bisa jadi mengenal dunia tulis dan ternyata saya juga hobi
menulis .”Menulislah Jika Kau Bukan Anak Raja”.caption orang – orang sebelah,
saya benar – benar berterimkasi dan sangat bersukur bisa mengenal dunia
menjahit dan menulis .Artinya segalah sesuatu itu ada hikmanya semua.Jadi
menurut saya ada yang harus kita korbankan untuk menjadi lebih baik lagi
.Walaupun yang dikorbankan itu sangat menyakitkan bagi kita . Untuk sesuatu
yang lebih baik kita harus mengorbankan yang seharusnya kita perjuangkan
.
Tinggalkan saja jika kita merasa ragu dan merasa itu merusak karirmu.Positif
sama Allah akan digantikan dengan yang lebih baik lagi baik itu dunia kerja
atau dunia pendidikan dunia kursus bisa jadi tentang perasaan. Sebelum itu
terjadi saya pernah berpikir untk membeli mesin jahit supaya lebih semangat
lagi untuk kursus menjahitnya.Namun kita hanya insan biasa yang hanya bisa
berencana dan Allah yang menentukan. Terimakasi buat mbak yang pernah ajarin
saya untuk kursus menjahit insyaallah akan saya ulangi lagi setelah S1 ini
ilmunya sangat bermanfaat mbak .
Tidak ada komentar